Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober, 2013

Tragedi...

Mendengar kabar bahwa dompetmu hilang, seketika aku kaget. Kala itu aku baca timeline twittermu, “Dompetku ilang”. “Jdeerrrr...” bagai petir di siang bolong. Langsung aku mention, tapi menunggu balasanmu yang tak kunjung datang aku beralih ke facebook. Melihat namamu yang sedang aktif, kuberanikan diriku untuk me-ngechat akunmu.           A: “ilang ndok ndi dompetmu?”           X: “lugur.”           A: “nang?”           X: “mari ngeloundry klambi.”           A: “KTP, ATM, SIM dll ilang?”           X: “kabeh.”           A: “terus manganmu?”           X: “utang.”           A: “ibumu wes ngerti?”           X: “wes.”           A: “sabar.”           X: “iyo.” Gimana menurut kalian? “Gilaaa datar banget bukan?! Hahaha” Namun aku sudah sedikit lega, setidaknya aku mengerti kabarnya. Jujur saat itu aku panik, aku berpikir dengan uang apa dia makan nanti. Sebenarnya aku ragu untuk menanyakan yang lebih lagi kepadanya, aku takut dia malah ilfil. Karena sadar aku hanya

Kamu...

Haii.. bagaimana kabarmu disana? Sehat kan J Sudah lama aku tak mendengar kabarmu. Aku rasa kamu baik-baik di sana. Berjuang menggapai mimpimu ya!! Jujur aku masih menunggumu untuk membalas rasaku ini. Tapi ku rasa penantianku Cuma sekedar angan belaka. Aku tahu, kau di sana pasti masih mengharapkan rasa dari orang lain dan itu bukan aku. Aku sadar kalau penantian ini hanya sia-sia, namun tak tahu kenapa, sulit sekali untuk menghilangkan rasa ini. Sepertinya ini sudah terlalu dalam. Satu kalimat yang sampai sekarang masih kuingat adalah “aku memaafkan, tp tidak melupakan”. Yeahh.. kalimat itu selalu mengganggu pikiranku, ntah kenapa. tiap kali kalimat itu mampir, aku selalu dibawa ke dalam masa “itu”. Kesalahan yang ku rasa sangat besar. Ingin ku kubur dalam-dalam namun aku selalu gagal melakukannya. Ntah sampai kapan rasa ini akan berakhir.