Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari 2014

Say Something

“Say something , I’m giving up on you. I’ll be the one, if you want me to. Anywhere, I would’ve followed you. I’m still learning to love.  Just starting to crawl. You’re the one that I love”. Yeah... itulah kalimat yang selalu aku tunggu darimu. Iya kamu! Kamu yang selalu menggoyak setiap imajinasiku. Kamu yang selalu hadir di dalam bunga tidurku. Kamu yang selalu punya ruang di hatiku. Sosokmu yang selalu nyata di mimpiku, tapi tak pernah hadir di duniaku. Sosokmu yang selalu dapat kurasakan di batinku, tapi tak selalu dapat kusentuh ragamu. Akankah semua hanya ilusi? Tapi nampaknya kamu yang selalu memaksaku untuk mengingatmu. Terlena dalam ilusi manjamu. Harusnya aku sadar! bahwa ini hanya ilusi, yang tak akan jadi nyata. Bagai fatamorgana di gurun pasir. Aku ingin menghilangkan semua ilusi itu agar aku dapat segera melewatkanmu. Melewatkan segala kenangan yang ada. Melewatkan segala bayang semumu. Dan aku ingin melakukan itu semua. Tapi nampaknya magis auramu begitu kuat untuk m

I'LL LET IT FLOW

Mataku yang sembab karena menangisimu. Setiap kali mengingatmu sama saja aku mengundang air mata untuk membasahi pipiku. Pertemuan kita yang indah memang tak seindah cerita akhirnya. Jangan tanyakan mengapa sampai saat ini aku masih merindukanmu! Aku sendiri tak tahu mengapa hal itu bisa terjadi. Seolah-olah terjadi secara alamiah dengan sendirinya. Walau aku sadar kaubahagia bila dengan nya. Aku merasa perasaanku mati seketika. Aku tak dapat lagi membedakan mana tangis dan mana tawa, mana amarah dan mana cinta yang membuncah. Dunia semakin terlihat gelap dimataku. Setiap malamku selalu kuisi dengan kenangan dan ingatan. Kenyataan yang harus kuterima, bahwa yang aku perjuangkan selama ini tak kan pernah bisa kumiliki. Dengan sikap mu yang tidak peka seperti itu, mengapa aku masih ingin memperjuangkanmu? Aku tak tahu, jadi jangan tanyakan aku mengapa aku bisa mencintaimu dengan cinta yang benar-benar tak kupahami. Aku selalu bertanya dalam diamku. Kenapa harus kamu? Yang meng