Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari 2013
Ku pejamkan mata ini, Mencoba tuk melupakan, Segala kenangan indah tentang dirimu, tentang diriku, Semakin aku mencoba bayangmu semakin datang, Merasuk hingga ke jiwa, Tuhan tolonglah diriku, Entah dimana dirimu berada, Hampa terasa hidupku tanpa dirimu, Apakah disana kau rindukan aku, Seperti diriku yang selalu merindukanmu. . . . . . Semestinya aku memang harus  memulai untuk melupakanmu. Hal itu yang selalu gagal aku lakukan. Mungkin karena magis kenanganmu yang terlalu tangguh, hingga aku tak mampu lagi untuk menghancurkannya. Semua kenanganmu yang begitu nyata yang selalu mampir disetiap malam sunyiku. Walau aku hanya melihat bayang semumu. Yeahh... bayang semu, aku hanya bisa merasakan rindu ini yang semakin merasuk tanpa bisa melihat raga nyatamu. Itulah yang setiap hari aku rasakan. Dan kamu pun mungkin tak peduli bahkan tak percaya bahwa hal itu yang setiap hari aku rasakan. Jujur, sebenarnya aku ingin sekali untuk menghapus semua bayang semumu dalam

Tragedi...

Mendengar kabar bahwa dompetmu hilang, seketika aku kaget. Kala itu aku baca timeline twittermu, “Dompetku ilang”. “Jdeerrrr...” bagai petir di siang bolong. Langsung aku mention, tapi menunggu balasanmu yang tak kunjung datang aku beralih ke facebook. Melihat namamu yang sedang aktif, kuberanikan diriku untuk me-ngechat akunmu.           A: “ilang ndok ndi dompetmu?”           X: “lugur.”           A: “nang?”           X: “mari ngeloundry klambi.”           A: “KTP, ATM, SIM dll ilang?”           X: “kabeh.”           A: “terus manganmu?”           X: “utang.”           A: “ibumu wes ngerti?”           X: “wes.”           A: “sabar.”           X: “iyo.” Gimana menurut kalian? “Gilaaa datar banget bukan?! Hahaha” Namun aku sudah sedikit lega, setidaknya aku mengerti kabarnya. Jujur saat itu aku panik, aku berpikir dengan uang apa dia makan nanti. Sebenarnya aku ragu untuk menanyakan yang lebih lagi kepadanya, aku takut dia malah ilfil. Karena sadar aku hanya

Kamu...

Haii.. bagaimana kabarmu disana? Sehat kan J Sudah lama aku tak mendengar kabarmu. Aku rasa kamu baik-baik di sana. Berjuang menggapai mimpimu ya!! Jujur aku masih menunggumu untuk membalas rasaku ini. Tapi ku rasa penantianku Cuma sekedar angan belaka. Aku tahu, kau di sana pasti masih mengharapkan rasa dari orang lain dan itu bukan aku. Aku sadar kalau penantian ini hanya sia-sia, namun tak tahu kenapa, sulit sekali untuk menghilangkan rasa ini. Sepertinya ini sudah terlalu dalam. Satu kalimat yang sampai sekarang masih kuingat adalah “aku memaafkan, tp tidak melupakan”. Yeahh.. kalimat itu selalu mengganggu pikiranku, ntah kenapa. tiap kali kalimat itu mampir, aku selalu dibawa ke dalam masa “itu”. Kesalahan yang ku rasa sangat besar. Ingin ku kubur dalam-dalam namun aku selalu gagal melakukannya. Ntah sampai kapan rasa ini akan berakhir. 
Alam Kos’an Ini hari ke dua aku berada di kamar kosan. Walo kemarin sempat nangis sehari sampe akhirnya tertidur haha. Di sini aku masih sendiri. Tiada kawan. Kata ibuk kos nya kemarin ada yang sudah datang tapi balik lagi gara-gara belum betah di kosan. Hehe lucu. Tapi tu anak ga jauh beda sih sama aku. Aku kemarin juga nangis nostop haha. Kalo aku, betah nggak betah harus di paksa. Toh ini juga demi masa depanku. Aku yang sudah nentuin pilihan ini. Jadi harus aku jalani. Kalo kata pepatah sih berakit-rakit ke hulu, berenang-renang ketepian. Bersakit-sakit dahulu, bersenang-senang ketepian. Terima kasih untuk Keluarga Besarku J dari kemarin gantian nelpon aku hehe. Aku bakalan kuat kog. Aku berjuang untuk kalian semuaaaaa... miss yuuu sooo muchhh :* Tak lupa untuk para sahabat dan teman-teman, terima kasih untuk semngat dan dukungannya. Mari kita berjuang bersama-sama demi menggapai asa hehe. Horass Mojokertoooo!!!!

Moment Lebaran

Lebaran kai ini beda dengan lebaran tahun sebelumnya. Dibilang spesial juga nggak, tapi dibiang gak spesial nggak juga (bingungung ya hehe). H-2 Lebaran bukannya sibuk buat prepare menyambut hari sakral tersebut, aku malah lagi sibuk-sibuknya buat ngerjain tugas ospek. Fyuhh... Rasanya tiap hari ga bisa tidur nyenyak, tugas ospek selalu mampir di setiap mimpiku. Sialan! Gak pandang bulu juga, ntah itu mimpi baik atau mimpi buruk. Selalu mampir deh tuh tugas. Walau hanya sekedar mengucap “assalamu’alaikum”. Hidup dalam bayang-bayang tugas itu rasanya.... bagai kepleset di tepi jurang terus masuk ke hutan rimba dan akhirnya jatuh di perkampungan rimba yang isinya para tarzan dan binatang buas. Hhiiiii... seremm! Tiap hari harus rela begadang demi mencari inspirasi (duh.. kayak pencipta lagu :D). UB bikin ribet nih tugas ospeknya, di suruh ngarang “mengapa memilih Ub-lah” kalau di suruh jawab sih, takdir paleng hehe. Tapi lepas dari itu semua memang aku pingin masuk UB. Tahu kena

L.I.F.E.

Untukku hidup adalah sebuah perjalanan, petualangan atau cara lain Tuhan memberitahu aku bagaimana caranya bersyukur. Aku tahu Tuhan pasti menentukan tujuan hidupku. Aku tidak perlu mencarinya. Aku hanya harus bersabar menunggu Ia menunjukkannya. Awalnya petunjuk-petunjuk itu tampak seperti benang kusut untukku. Aku bisa menyentuhnya tapi sulit untuk menemukan ujungnya agar aku bisa mengurainya berurutan. Aku bahkan sempat mengira semuanya adalah bencana. Lalu Tuhan membantuku untuk mengurutkan semuanya, menempatkan segala peristiwa yang diberikan-NYA sebagai reaksi berantai. Aku mengalami banyak hal dalam hidupku. Kadang aku menangis, kadang aku tertawa, kadang aku mengalami keduanya. Aku pernah mengalami masa-masa sulit dimana aku mengira tidak bisa bangkit lagi. Tapi beruntung aku segera sadar dan mengetahui bahwa hidup selalu berganti dan penuh kejutan. Hidupku seperti rantai yang terus sambung menyambung. Setiap kejadian mempengaruhi kejadian setelahnya. Aku merasa Tuhan be

Sebuah Cerita, Sebuah Nama

tinggalkan yang lama, biarkan sang pena berlaga kita pernah sebut itu kenangan tempo dulu pernah juga hilang atau takkan pernah berlalu masa jaya putih biru atau abu-abu memori crita cinta aku, dan persahabatan saat dia (dia) dia masuki alam pikiran ilmu bumi dan sekitarnya jadi kudapan cinta masa sekolah yang pernah terjadi that was the moment a part of sweet memory kita membumi, melangkah bersama kita ciptakan hangat sebuah cerita mulai dewasa, cemburu dan bungah finally now, its our time to make a history persahabatan yang akan kukenang abadi selamanya akan bersemayam dalam jiwa bergegaslah, kawan tuk sambut masa depan tetap berpegang tangan, saling berpelukan berikan senyuman tuk sebuah perpisahan kenanglah sahabat,kita untuk slamanya  selamat jalan calon orang* sukses .kamu aku kita tak pernah kulupakan J Lindah Rahmawati, Putri Nelasari, Febby Rahmadani, Lanny Silvia, Agnes Triwulandari , Suci Fitri Mardiana, Elya Citra Resmi, M. Hanung Anant

20 Juni 2013 #part3

Hai kamu, ingin sekali sebenarnya aku mengabarimu kalau aku sudah lulus verivikasi J Kamu tahu, betapa girangnya aku saat itu. Loncat-loncat seperti anak balita yang dikasih permen. Tapi aku mengurungkan niatku untuk mengabarimu. Karena apa? Karena aku berpikir kamu sudah melupakannya. Padahal ingin sekali aku mengabarimu, kalau teman baikmu ini lagi bahagia. Aku berharap suatu hari nanti aku dapat berteman baik denganmu lagi. Kota kita memang nantinya akan berpisah, tapi percayalah! Magis pesan singkatmu masih membekas di hatiku. Kalau kita tak bisa lagi bertemu secara raga, tapi aku berharap bisa bertemu denganmu di dalam tidurku. Mampir dong di alam tidurku. Walau hanya sekejap. Aku ingin bercerita tentang sosok berjaket nih ke kamu. Kemarin semalaman aku berbalas pesan dengannya sampai larut. Walau kemarin malam horor tapi berubah menjadi malam yang hangat. Menurutmu aku mungkin plin-plan yah? Soalnya aku masih saja terus membicarakan sosok berjaket. Hhhh... aku sendiri bing

20 Juni 2013 #part 2

Seminggu Kemudian. . .                         Hari ini tepat seminggu kau mengatakan pesan singkatmu padaku. Gimana kabarmu sekarang? Baik-baikkan di sana. Magis pesan singkatmu sukses mengisi ruang hati dan pikiranku. Untuk selalu bertanya-tanya maksud akan pesan singkatmu. Mungkin kamu sudah melupakannya, namun aku bukan tipe orang yang mudah untuk melupakan sesuatu. Bagimu ini biasa tapi tidak bagiku. Ini semua terlalu kaget dan singkat untuk kuakhiri.             Ingin sekali aku mengatakan kepadamu bahwa aku bukan pengecut lagi. Aku telah membongkar semua rahasiaku kepada “sosok berjaket”. Aku ingin tahu bagaimana responmu setelah mengetahuinya. Apakah kaget, bingung atau senang? Ntahlah mungkin itu hanya imijinasi semuku padamu. Rasanya aku seperti orang bodoh. Aku terang-terangan mengatakan perasaan pada sosok itu. Ntah setan apa yang saat itu sedang menghampiriku. Sosok yang selama ini mengisi kegalauanku. Dengan konyolnya aku pun mengirim pesan yang sama yang saat it

20 Juni 2013

Apa yang aku rasakan malam ini, berasa makan gado-gado. Hehe macem-macem. Kaget, bingung, seneng, dan ga percaya. Ntah ini mimpi atau apa sehingga aku tak dapat menggambarkannya secara nyata. Nadiku serasa berhenti beberapa detik saat ku membaca pesan singkat darimu. Mungkinkah aku hanya Gede Rasa doang?? Ini terlalu mendadak untuk aku ketahui. Sekian lama aku berteman denganmu aku tak pernah merasakan adanya perlakuanmu yang spesial untukku. Semua terlihat biasa saja. Atau mungkin aku saja yang bodoh yang tak peka dengan perasaanmu. Begitu piciknya aku yang tak menyadari adanya sosokmu di kehidupanku. Mungkin saat itu aku sedang dibutakan dengan “Cinta  Konyolku”. Yah, mungkin aku menyebutnya seperti itu. Aku terlalu sibuk dengan perasaanku yang selalu kacau, aku yang ga peduli dengan perhatian-perhatian kecilmu dan aku yang sangat sibuk mempertahankan “cinta konyolku”. Gimana ga konyol?? Aku suka dengan seseorang yang jelas-jelas aku mengetahui arah perasaannya pada seseorang. D

Cerpen Jadulku ;)

  “SENYUMMU MENGALIHKAN DUNIAKU” Awalnya aku tak menyangka bahwa kisah ini terjadi saat catatan akhir sekolah SMP-ku. Lebih tepatnya saat aku menginjak kelas IX. Kisah ini bagaikan hadiah terindah diakhir masa-masa SMP-ku. Saat itu aku bersekolah di SMP N 1 Mojokerto. Jarak antara sekolah dan rumahku kurang lebih 3 Km. setiap hari aku mengayuh sepeda ke sekolah bersama temanku. Boleh dibilang aku termasuk gadis yang sederhana, karena aku tidak terlalu meminta ini itu (ho..ho..ho…menyanjung diri sendiri reeeek). Di penghujung akhir SMP ini ada sesosok laki-laki yang memikat hatiku. Dia adalah M. Zain Alvian, sebut saja dia Vian. Sebelumnya tak terlintas di benakku tentang sosok seorang Vian. Walaupun sebenarnya jarak antara rumah kita tidak terlalu jauh. Ini berawal dari saat aku satu kelas dengannya. Kesan pertama yang aku lihat  dari seorang Vian adalah “senyumannya”. Yeah, mungkin itu sangat konyol sih, kalau ini semua berasal dari sebuah senyuman. Senyuman yang bisa mengalihkan