Mataku
yang sembab karena menangisimu. Setiap kali mengingatmu sama saja aku mengundang
air mata untuk membasahi pipiku. Pertemuan kita yang indah memang tak seindah
cerita akhirnya. Jangan tanyakan mengapa sampai saat ini aku masih
merindukanmu! Aku sendiri tak tahu mengapa hal itu bisa terjadi. Seolah-olah
terjadi secara alamiah dengan sendirinya. Walau aku sadar kaubahagia bila
dengan nya. Aku merasa perasaanku mati seketika. Aku tak dapat lagi membedakan
mana tangis dan mana tawa, mana amarah dan mana cinta yang membuncah. Dunia
semakin terlihat gelap dimataku.
Setiap
malamku selalu kuisi dengan kenangan dan ingatan. Kenyataan yang harus
kuterima, bahwa yang aku perjuangkan selama ini tak kan pernah bisa kumiliki.
Dengan sikap mu yang tidak peka seperti itu, mengapa aku masih ingin
memperjuangkanmu? Aku tak tahu, jadi jangan tanyakan aku mengapa aku bisa
mencintaimu dengan cinta yang benar-benar tak kupahami.
Aku
selalu bertanya dalam diamku.
Kenapa
harus kamu?
Yang
menghadirkan tanda tanya dan bisu
Kenapa
harus kamu?
Yang
tiba-tiba datang lalu menyelonong masuk ke hati ku
Kenapa
harus kamu?
Yang
mengisyaratkan hati untuk menyimpan perasaan ini
Apakah
tak ada orang lain selain kamu?
Yang
bisa membuatku jatuh cinta hingga merasaka luka
Kamu
memang bukan yang pertama. Namun hanya kamu yang bisa membuatku lupa akan sosok
cinta monyetku. Kamu mungkin sulit untuk mempercayainya. Memang semuanya
terlihat konyol dan aneh. Tapi aku juga tak memaksamu untuk mempercayai nya.
Setelah sekian lama aku bergulat dengan cinta monyetku. Kau hadir *sosok
berjaket* tanpa aku menyadarinya bahwa aku telah jatuh hati. Tuhan
menyadarkanku begitu tragis. Yeah sangat tragis. Aku sadar saat kau perlahan
menjauh dariku. Dan aku mencoba dengan sekuat tenagaku untuk membujukmu agar
kembali seperti yang dulu lagi. Kau ingat waktu itu? Aku menangis di depanmu!
Kau ingat, di musholah kita selalu tak saling bertegur sapa. Aku pura-pura tak
mengenalmu. Walau sebenarnya aku kesepian akan hilangmu secara peralahan. Dan
pada suatu waktu, aku berusaha mengesampingkan akan egoku. Untuk mencoba
meminta maaf akan kesalahanku yang sangat fatal. Mungkin saat itu aku
dibutahkan oleh cinta semuku. Hingga aku tega membeci mu. Tapi aku juga
berterima kasih kepada cinta semuku, yang telah menyadarkanku akan pentingnya
hadirmu dalam dunia ku.
Kau
ingat dulu? Setiap hari aku memohon kepadamu untuk memaafkanku. Semua itu tulus
aku lakukan dan aku benar-benar menyesali tiap kesalahanku yang konyol itu. Aku
menyesal pernah membencimu. Kini, tiap kali aku mengingatnya. Aku tak pernah
ingin mengingatnya sendirian. Aku juga tak ingin merasakan sakit sendirian.
Tapi nyantanya... perasaanku tumbuh semakin pesat, bahkan tak lagi
terkendalikan. Siapakah yang bisa mengendalikan perasaan? Siapa yang bisa
menebak perasaan cinta bisa jatuh pada orang yang tepat atau salah? Aku tidak
sepandai dan secerdas itu. Aku hanya manusia basa yang merasakan kenyamanan
dalam hadirmu. Aku hanya seorang wanita yang takut kehilangan akan sosok yang
tak pernah aku miliki.
Kamu
mungkin takdir yang tak pernah kumiliki. Aku memang terlalu buta dengan semua ini.
Jelas-jelas dengan gamblang kamu tak menyukaiku namun masih saja terus-terusan
aku berharap sesuatu yang mustahil darimu. Kamu mungkin sosok yang spesial yang
tak kumiliki. Munkin kamu tipe orang yang sulit untuk jatuh cinta, mangkanya
sekali kamu jatuh cinta kamu bakal susah untuk move on. Ntah kamu menganggapku
sok tau atau apalah atas argumenku ini. Yang jelas kamu adalah sosok berjaket
yang tertulis di worl record hatiku. Kesan dimana aku takkan menemukan sosok
yang sama sepertimu lagi. Aku berharap
kedepannya aku menemukan sosok yang lain di luar sana. Sekarang kamu tak perlu
takut lagi untuk aku ganggu, karna sekarang aku telah belajar untuk benar-benar
melepasmu. Terima kasih telah mengajariku banyak hal J
Komentar
Posting Komentar