Langsung ke konten utama

I'LL LET IT FLOW

Mataku yang sembab karena menangisimu. Setiap kali mengingatmu sama saja aku mengundang air mata untuk membasahi pipiku. Pertemuan kita yang indah memang tak seindah cerita akhirnya. Jangan tanyakan mengapa sampai saat ini aku masih merindukanmu! Aku sendiri tak tahu mengapa hal itu bisa terjadi. Seolah-olah terjadi secara alamiah dengan sendirinya. Walau aku sadar kaubahagia bila dengan nya. Aku merasa perasaanku mati seketika. Aku tak dapat lagi membedakan mana tangis dan mana tawa, mana amarah dan mana cinta yang membuncah. Dunia semakin terlihat gelap dimataku.

Setiap malamku selalu kuisi dengan kenangan dan ingatan. Kenyataan yang harus kuterima, bahwa yang aku perjuangkan selama ini tak kan pernah bisa kumiliki. Dengan sikap mu yang tidak peka seperti itu, mengapa aku masih ingin memperjuangkanmu? Aku tak tahu, jadi jangan tanyakan aku mengapa aku bisa mencintaimu dengan cinta yang benar-benar tak kupahami.
Aku selalu bertanya dalam diamku.
Kenapa harus kamu?
Yang menghadirkan tanda tanya dan bisu
Kenapa harus kamu?
Yang tiba-tiba datang lalu menyelonong masuk ke hati ku
Kenapa harus kamu?
Yang mengisyaratkan hati untuk menyimpan perasaan ini
Apakah tak ada orang lain selain kamu?
Yang bisa membuatku jatuh cinta hingga merasaka luka

Kamu memang bukan yang pertama. Namun hanya kamu yang bisa membuatku lupa akan sosok cinta monyetku. Kamu mungkin sulit untuk mempercayainya. Memang semuanya terlihat konyol dan aneh. Tapi aku juga tak memaksamu untuk mempercayai nya. Setelah sekian lama aku bergulat dengan cinta monyetku. Kau hadir *sosok berjaket* tanpa aku menyadarinya bahwa aku telah jatuh hati. Tuhan menyadarkanku begitu tragis. Yeah sangat tragis. Aku sadar saat kau perlahan menjauh dariku. Dan aku mencoba dengan sekuat tenagaku untuk membujukmu agar kembali seperti yang dulu lagi. Kau ingat waktu itu? Aku menangis di depanmu! Kau ingat, di musholah kita selalu tak saling bertegur sapa. Aku pura-pura tak mengenalmu. Walau sebenarnya aku kesepian akan hilangmu secara peralahan. Dan pada suatu waktu, aku berusaha mengesampingkan akan egoku. Untuk mencoba meminta maaf akan kesalahanku yang sangat fatal. Mungkin saat itu aku dibutahkan oleh cinta semuku. Hingga aku tega membeci mu. Tapi aku juga berterima kasih kepada cinta semuku, yang telah menyadarkanku akan pentingnya hadirmu dalam dunia ku.

Kau ingat dulu? Setiap hari aku memohon kepadamu untuk memaafkanku. Semua itu tulus aku lakukan dan aku benar-benar menyesali tiap kesalahanku yang konyol itu. Aku menyesal pernah membencimu. Kini, tiap kali aku mengingatnya. Aku tak pernah ingin mengingatnya sendirian. Aku juga tak ingin merasakan sakit sendirian. Tapi nyantanya... perasaanku tumbuh semakin pesat, bahkan tak lagi terkendalikan. Siapakah yang bisa mengendalikan perasaan? Siapa yang bisa menebak perasaan cinta bisa jatuh pada orang yang tepat atau salah? Aku tidak sepandai dan secerdas itu. Aku hanya manusia basa yang merasakan kenyamanan dalam hadirmu. Aku hanya seorang wanita yang takut kehilangan akan sosok yang tak pernah aku miliki.


Kamu mungkin takdir yang tak pernah kumiliki. Aku memang terlalu buta dengan semua ini. Jelas-jelas dengan gamblang kamu tak menyukaiku namun masih saja terus-terusan aku berharap sesuatu yang mustahil darimu. Kamu mungkin sosok yang spesial yang tak kumiliki. Munkin kamu tipe orang yang sulit untuk jatuh cinta, mangkanya sekali kamu jatuh cinta kamu bakal susah untuk move on. Ntah kamu menganggapku sok tau atau apalah atas argumenku ini. Yang jelas kamu adalah sosok berjaket yang tertulis di worl record hatiku. Kesan dimana aku takkan menemukan sosok yang sama  sepertimu lagi. Aku berharap kedepannya aku menemukan sosok yang lain di luar sana. Sekarang kamu tak perlu takut lagi untuk aku ganggu, karna sekarang aku telah belajar untuk benar-benar melepasmu. Terima kasih telah mengajariku banyak hal J

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Nasihat Diri

You can't make yourself feel positive, but you can choose how to act, and if you choose right, it builds your confidence . Wushuuu. . . abot nggik omonganmu haha Sometimes, kita emang gabisa ngebuat diri kita selalu berfikir positif. Padahal, be positive thinking itu perlu banget. Dengan kita selalu berfikir positif kita jadi ngerasa bersyukur tiap harinya, ngerasa hidup ini lebih bersahabat, lebih menghargai dan mensyukuri segala potensi kita. Realitanya, it’s very difficult. Really! Karena terkadang otak dan hati sering berjalan ga sejalan. Berbicara memang mudah. Berpikir apalagi, mudah. Merasakan juga tak sulit. Tapi, bagaimana ketika semuanya harus bekerja secara bersamaan? Tidak semudah yang dibayangkan, tidak mudah. Lagi-lagi aku terjebak dalam situasi seperti ini. Ingin ikuti kata bibir? Tapi, tidak sejalan dengan kata hati, walaupun pikiran mendukung perkataan mulut. Ingin ikuti kata hati? Tapi, tidak sejalan dengan ucapan yang keluar dari bibir, walaupun pikiran men

Come Back

Finally, akhirnya nulis lagi. Terakhir upload 1,5 tahun yang lalu. Jeda yang sangat lamaaa... Emang amatiran banget, ga konsisten haha So, I am come back. Beberapa bulan ini dan kedepan adalah bulannya ujian kesabaran. Loh kok bisa? Yuhuu bulannya angkatanku pada sempro, ada yang mau sidang, ataupun ada yang mau wisuda dan bahkan banyak yang nikah. “Kon kapan nggik?” STOP dengan pertanyaan jahat itu! haha This whole thing got me thinking, apakah poin dari kita hidup adalah untuk cepet-cepetan ngelakuin sesuatu? Kenapa juga kita mesti cepet-cepetan ngelakuin sesuatu? Cepet-cepetan achieve sesuatu? Dan kenapa kita harus ngikutin pattern yang udah ada, yang udah dilakuin sama orang-orang sebelum kita? I am 22 now. Apakah aku seharusnya sudah sempro? “waduh penelitihan pendahuluan aja belum haha” Apakah aku seharusnya sudah wisuda? “helloo pendamping wisudamu belum ada nggik haha Oke itu nggak penting, pendamping ter-so sweet adalah keluarga”. Apakah seharusnya sekarang aku su

Say Something

“Say something , I’m giving up on you. I’ll be the one, if you want me to. Anywhere, I would’ve followed you. I’m still learning to love.  Just starting to crawl. You’re the one that I love”. Yeah... itulah kalimat yang selalu aku tunggu darimu. Iya kamu! Kamu yang selalu menggoyak setiap imajinasiku. Kamu yang selalu hadir di dalam bunga tidurku. Kamu yang selalu punya ruang di hatiku. Sosokmu yang selalu nyata di mimpiku, tapi tak pernah hadir di duniaku. Sosokmu yang selalu dapat kurasakan di batinku, tapi tak selalu dapat kusentuh ragamu. Akankah semua hanya ilusi? Tapi nampaknya kamu yang selalu memaksaku untuk mengingatmu. Terlena dalam ilusi manjamu. Harusnya aku sadar! bahwa ini hanya ilusi, yang tak akan jadi nyata. Bagai fatamorgana di gurun pasir. Aku ingin menghilangkan semua ilusi itu agar aku dapat segera melewatkanmu. Melewatkan segala kenangan yang ada. Melewatkan segala bayang semumu. Dan aku ingin melakukan itu semua. Tapi nampaknya magis auramu begitu kuat untuk m